Selasa, 26 Maret 2013

KIMIA ANORGANIK (Titanium)

Titanium (Ti)        
Nomor Atom: 22 
Simbol Atom: Ti
Berat Atom: 47.90 
Konfigurasi Elektron: [Ar]4s23d2

A.  Sejarah
        (Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom baja. 

B.   Keberadaan Titanium
Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.  Logam ini hanya dikutak-kutik di laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan cara medekomposisikan iodanya.  


C.    Sifat Titanium

Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium juga tidak larut dalam larutan asam kuat dan tidak reaktif di udara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik. 

Pada sistem periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. Nomor atom titanium adalah 22 dengan massa atom relatifnya adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660*C dan titik didih 3.287*C.


         Titanium alami memiliki lima isotop dengan masa atom dari 46 sampai 50. Semuanya stabil. Ada delapan isotop titanium yang labil.
Kegunaan
        Titanium sangat penting sebagai agen campuran logam dengan aluminium, molibdenum, manggan, besi dan beberapa logam lainnya. Campuran logam titanium digunakan terutama untuk bahan pesawat terbang dan misil, dimana logam ringan, kuat dan tahan suhu tinggi diperlukan.
     
 Titanium sekuat baja, tetapi 45% lebih ringan. Ia 60% lebih berat daripada aluminium, tetapi dua kali lebih kuat. Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air laut dan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin. Anoda titanium yang dilapisi platinum telah digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi air garam.
    Titanium diproduksi secara buatan untuk permata. Safir dan rubi menunjukkan asterism sebagai hasil keberadaan TiO2. Titanium dioksida sangat banyak digunakan untuk cat rumah dan cat lukisan karena permanen dan memilki sifat penutup yang baik.
         Pigmen titanium oksida merupakan aplikasi yang terbanyak untuk unsur ini. Cat titanium merupakan reflektor sinar infra yang sangat bagus dan banyak digunakan pada tempat-tempat pengamatan matahari (solar observatories) dimana panas dapat mengganggu pengamatan. Titanium tetraklorida digunakan untuk mengiridasi gelas. Senyawa ini mengeluarkan asap tebal di udara.

D.   Sifat Kimia Titanium :
o   Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g)
TiO2(s) + 2H2(g)
o   Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g)
TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g)
TiN(s)
o   Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s)
TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g)
TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l)
TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s)
TiI4(s)
o   Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq)
2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
o   Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas
.

D.Pembuatan Titanium

Titanium di alam berbentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Meskipun melimpah di bumi, tetapi untuk mendapatkan unsur ini harus melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal. Salah satu cara yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.
Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Lalu, udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen.
Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni.
            Bijih Titanium, terutama Rutile (TiO 2) dan ilmentite (FeTiO 3), diperlakukan dengan dan klorin gas karbon tetraklorida untuk menghasilkan titanium.
TiO 2 + Cl 2 ->TiCl 4 + CO 2
-Fraksinasi
Titanium tetraklorida yang dimurnikan dengan distilasi (BP 136,4) untuk menghapus klorida besi.
-Pengurangan
 Titanium tetraklorida yang dimurnikan direaksikan dengan magnesium cair di bawah argon untuk menghasilkan sebuah "berpori titanium" spons. 
TiCl 4 + 2Mg -> Ti + 2MgCl 2 Pencairan
Titanium spons dilebur di bawah argon untuk menghasilkan ingot. 


E.Kegunaan Titanium
Ø TiCl4 , memegang peranan penting pada metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan katalis untuk produksi polietilena dan plastik lainnya.
Ø Natrium Titanat
Dapat digunakan untuk pesawat televisi, radar, mikrofon dan fonograf.
Ø Titanium Tetraklorida
Dapat digunakan untuk mordan (pengikat) pada pewarnaan.
Ø Titanium Oksidaa
Dapat digunakan untuk pembuatan batang las, email porselen, karet, kertas dan tekstil.
Ø Titania
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania).
Ø Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air laut.


KESIMPULAN
Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.

Titanium mepunyai siafat kimia dengan reaksi yaitu : Reaksi dengan Air,Reaksi dengan Udara,Reaksi dengan Halogen,Reaksi dengan Asam,Reaksi dengan Basa. Salah satu cara yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.dan salh satu kegunaannya adalah TiCl4 , memegang peranan penting pada metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan katalis untuk produksi polietilena dan plastik lainnya.

SARAN
Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air laut dan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin.

Daftar Pustaka
Ø dc193.4shared.com/doc/xDv6bt1L/preview.html
Ø aghnanisme./.../titanium-keberadaan-sifat-fisis
Ø id.wikipedia.org/wiki/Titanium
Ø renideswantikimia.wordpress.com/kimia...kimia.../2-sifat-sifat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar